Minggu, 13 April 2014

laporan praktikum osmosis pada kentang

Judul Praktikum : OSMOSIS PADA KENTANG
Tujuan Praktikum
            Untuk  mengamati proses osmosis pada kentang.
Alat dan Bahan
Alat :
Ø  Pisau
Ø  Tissue
Ø  Gelas ukur 50 ml
Ø  Stopwatch
Ø  Neraca
Bahan :
Ø  Kentang
Ø  Aquades/air
Ø  Larutan glukosa 30%
Ø  Larutan glukosa 5%
Waktu dan tempat praktiukm
Waktu : Pukul  08.15 WIB – 09.00 WIB
Hari : Jumat, 11 April 2014
Temapt : Labolatorium Universitas Indraprasta PGRI
Langkah Kerja
1.      Membersihkan kentang mentah dari kulitnya,
2.      Memotong kentang denga n ukuran 2 x 1 cm sebanyak 3 potong. Potongan kentang tersebut di usahakan memiliki berat yang sama dan tidak boleh terkena air,
3.      Menyiapkan larutan glukosa 30% dan 5% masing-masing dalam gelas ukur dengan volume sekitar 20 ml,
4.      Memasukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi tanda A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5%), dan gelas ukur C(aquades/air),
5.      Membiarkan potongan kentang tersebut terendam selama 20 menit,
6.      Setelah 20 menit mengangkat kemudian disimpan diatas tissue. Dan memeriksa keadaan kentang tersebut, serta menimbang ulang kentang tersebut dan mencatat hasilnya,
7.      Membuat laporan dengan analisis yang dilengkapi dengan tabel pengamatan.




Hasil praktikum

1.      Tabel berat kentang
Waktu
Larutan (A)
Glukosa 30%
Larutan (B) Glukosa 5%
Larutan (C)
Aquades
Sebelum
6,30gr
6,35gr
6,30gr
Sesudah
4,70gr
6,25gr
6,31gr

2.      Tabel  tekstur kentang
Waktu
Larutan (A)
Glukosa 30%
Larutan (B)
Glukosa 5%
Larutan (C)
Aquades
Sebelum
Keras
Keras
Keras
Sesudah
Lembek -1
Lembek -2
Makin keras

Analisi
1.      Dari hasil praktium tabel no. 1 dan tabel no.2 kentang sebelm direndam  pada larutan 30%  beratnya yaitu 6,30gr . Setelah perendaman dalam larutan glukosa 30% beratya berkurang menjadi 4,70gr dan teksturnya menjadi lembek -1 dimana kentang ini paling lembek. Saat kentang direndam dalam larutan glukosa 30% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan 30%. Perpindahan air ini terjadai karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek dan terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
2.      Dari hasil praktikum tabel no. 1 dan tabel no. 2  kentang sebelum direndam  pada larutan 5% beratnya yaitu 6,35gr . Setelah perendaman dalam larutan glukosa 5% beratnya berkurang menjadi 6,25gr dan teksturnya menjadi lembek -2 dimana kentang ini agak lembek. Larutan glukosa 5% dan 30% sama-sama larutan glukosa akan tetapi  konsentrasi larutan berbeda larutan glukosa 30% lebih hipertonis didanding dengan larutan glukosa 5%, dimana semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya. Sehingga terjadi pebedaan penurunan berat kentang dan perbedaan tekstur kentang antara larutan glukosa 30% lebih lembek dibanding larutan glukosa 5%.
3.      Dari hasil praktikum tabel no. 1 dan tabel no. 2  kentang sebelum direndam  pada aquades/air  beratnya yaitu 6,30gr . Setelah perendaman dalam aquades/air beratnya bertambah menjadi 6,31gr dan teksturnya menjadi makin keras. Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Dan air hipotonis, akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah
Kesimpulan
*      Osmosis merupakan perpindahan molekul air dari encer ke larutan pekat,
*      Larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap konsentrasi sel kentang, sehingga menyebabkan air keluar dari sel kentang dan berat serta volume kentang akan berkurang,
*      larutan hipotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi rendah dibanding cairan sel kentang, sehingga menyebabkan pelarut masuk kedalam sel kentang dan terjadi penambahan berat dan volume kentang
*      bila sebuah sel dalam keadaan hipotonis disimpan dalam keadaan hipertonis maka akan terjadi krenasi(mengkerut). Seperti kentang yang direndam pada larutan glukosa 5% dan 30%


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda